Selasa, 28 Februari 2012

PERENCANAAN STRATEGIK PADA PERUSAHAAN AGROWISATA SAGO HAPPY LAND



I.          PENDAHULUAN




1.1.      Latar Belakang

Keberlansungan sebuah organisasi atau perusahaan secara kompetitif dan terus menerus (sustainable) tentu merupakan tujuan utama dari sebuah organisasi. Organisasi yang tumbuh dan berkembang dengan baik tidak terlepas dari manajemen organisasi yang baik pula. Banyak organisasi yang tumbuh dan berkembang namun ada juga organisasi yang tak berkembang, ini semua tidak terlepas dari manajemennya baik internal maupun eksternal organisasi tersebut.
Seiiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mendorong peningkatan ekonomi sehingga membuat perusahaan swasta maupun pemerintah menerapkan manajemen yang baik untuk keberlansungan organisasinya. Berkaitan dengan hal tersebut ilmu manajemen mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Manajemen strategik mengalami perkembangan yang sebelumnya ilmu manajemen diterapkan dalam lembaga militer namun dengan perkebangannya manajemen strategik sudah titerapkan pada perusahaan swasta maupun pemerintah.
Mengingat pentingnya manajemen strategik untuk merumuskan kebijakan dan pengaturan sebuah organisasi atau perusahaan pemerintah maupun swasta, maka dalam tulisan ini akan melakukan analisis manajemen strategik pada perusahaan agrowisata Sago Happy Land yang berada di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Seperti diketahui akhir – akhir ini wisata agro berkembang dengan pesat seirirng dengan permintaan konsumen.

1.2.      Perumusan Masalah

Keberhasilan dan kegagalan sebuah organisas atau perusahaan tergantung dari bagaimana perusahaan itu mengatur atau memenej organisasinya tersebut. Seperti kata Ali Bin Abi Talib “bahwa kebenaran yang tidak tertata dengan rapi akan dikalahkan oleh kejahatan yang tertata dengan rapi”. Penerapan manajemen strategik menjadi penting untuk menetukan tujuan dan strategi perusahaan dalam menjalankan misinya untuk mencapai visi yang diinginkan.
Disaping itu globalisasi ekonomi menjadi tantangan dan sekaligus menjadi peluang bagi perkembangan ekonomi nasional, akan menjadi peluang jika mampu meningkatkatkan daya saing dan kompentesi perusahaan namun akan menjadi tantangan jika perusahaan tidak memiliki daya saing dan berkompetisi. Dalam membuat keputusan yang memiliki tujan dan menjadi perusahaan yang tetap survival dalam mengahadapi tantngan global akan berkaitan dengan pengaturan yang tepat dengan memadukan kekutan internal dan kekuatan eksternal untuk maju dan berkembang.

1.3.      Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari analisa penerapan manajemen strategik agrowisata Sago Happy Land adalah :
1.         Memepelajari konsep manajemen strategik baik perusahaan swasta mapun pemerintah
2.         Melakukan analisis manajemen stratgik pada perusahaan Agrowisata Sago Happy Land.
3.         Merumuskan strategi program Agrowisata Sago Happy Land

 Kegunaan dari analisa manajemen strategik di perusahaan agrowisata Sago Happy Land adalah sebagai bahan pertimabangan dalam pengemabangan manajemen perusahaan dimasa yang akan datang.

1.4.      Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari makalah ini adalah Kondisi perusahaan, proses manajemen strategik, pembahasan visi dan misi perusahaan, analisis lingkungan internal dan eksternal yang akan menggambarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan perusahaan dalam bertahan/ comford, analisa SWOT dan program kerja, implementasi dan evaluasi.

1.5.      Metoda Peulisan
Adapun metoda penulisan ini adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder serta studi kepustakaan yang dilanjutkan dengan pengumpulan dan penganalisaan data, dan baru dilakukan penulisan.




II.                KONDISI PERUSAHAAN

2.1.   Company Profile Agrowisata Sago Happy Land

Sago Happy Land merupakan salah satu tempat wisata agro atau agrowisata yang terletak di Desa Cibalung Kec. Cijeruk Kabupaten Bogor. Agrowisata merupakan perpaduan atara pariwisata dengan pertanian sehingga juga dikenal dengan agroturism, dengan adanya wisata agro para pengunjung akan mendapatkan kenyamanan dan dapat menikmati keindahan alam pedesaan yang begitu memukau yang penuh dengan keharmonisan. Bagi orang – orang perkotaan yang sudah bosan dengan kebisingan dan rutinitas pekerjaan yang monoton, akan menjadi daya tarik untuk mengunjungi agrowisata dengan kenyamanan dan keindahan serta keelokan alam pedesaan untuk melakukan kegiatan refresing. Sutjipta (2001) mendefinisikan, agrowisata adalah sebuah sistem kegiatan yang terpadu dan terkoordinasi untuk pengembangan pariwisata sekaligus pertanian, dalam kaitannya dengan pelestarian lingkungan, peningkatan kesajahteraan masyarakat petani. Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata ekologi (eco-tourism), yaitu kegiatan perjalanan wisata dengan tidak merusak atau mencemari alam dengan tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan (Deptan, 2005).
Akhir - akhir ini wisata agro menjadi tempat yang menarik bagi para wisatawan, hal ini juga diikuti dengan semakin banyaknya perusahaan atau jasa wisata agro terutama di daerah Jawa Barat seperti Bogor dan Bandung. Jawa Barat memang menjadi wilayah yang tepat untuk pengembangan agrowisata karena disamping alamnya yang subur dan bergunung – gunung juga dari segi segmen pasar, Jawa Barat berdekatan dengan ibu kota Jakarta yang padat penduduk.
Hal tersebut diatas yang melatar belakangi Sago Happy Land (SHL) untuk membentuk agrowisata. SHL sebuah tempat wisata yang menggabungkan wisata alam dengan pertanian dan dilengkapi dengan kegiatan outbond, perkemahan, kuliner, permainan dan penginapan (villa) serta wisata edukasi dalam bidang pertanian yang di kemas secara terintegrasi. SHL berada di ketinggian ± 700 meter di atas permukaan laut, berlokasi di Kampung Cibalung, Desa Cibalung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas ± 20 hektar termasuk Sungai Cihideung yang membelah area SHL.   
SHL memiliki kebun strawberi dikebun ini para pengunjung dapat melihat proses pemanenan stawberi bahkan untuk memetik sendiri, Peternakan sapi perah, disini pengujung juga boleh melakukan praktek pemerahan susu sendiri, serta adanya sawah yang mana para pengunjung akan boleh ikut dalam proses penggarapan misalnya membajak sawah dengan menggunakan kerbau dan menanam padi. Disamping lahan pertanian SHL memiliki Camping Ground seluas ± 6.000 m2. Camping Ground di rancang sedemikian rupa agar acara berkemah pengunjung menjadi sangat menyenangkan, tidak repot dan menarik. Outing, merupakan area lapangan dengan luas ± 2000 m2 yang difungsikan sebagai area serba guna seperti untuk acara gathering, reuni, outdoor motivation training, dll. SHL juga memiliki fasilitas penginapan berupa villa kayu panggung sebanyak 5 (lima) unit yang lengkap dengan vasilitas penunjang lainnya.  SHL juga memiliki Saung Ngariung yang merupakan area saung yang di  bangun diantara rerimbunan pohon durian dengan jumlah 7 unit yang cocok dijadikan tempat berkumpul bersama keluarga bagi pengunjung. Fasilitas laing yang disediakan SHL adalah Mini Outbond untuk anak-anak dan dewasa. Wahana Outbond merupakan tempat untuk uji nyali dan adrenalin bagi yang suka olah raga menantang.
2.2.   Core Competensi Sago Happy Land

SHL sebagai tempat agrowisata memberikan pelayanan yang baik bagi para pengunjung. Selain wisatawan bisa melihat bagaimana keindahan dan kearifan pedesaan dan aktifitas pertanian, peternkan dan perikanan, SHL juga akan memberikan fasilitas outbound dan perkemahan. Hal ini pula yang menjadi core competensi yang dimiliki oleh SHL. Selain itu SHL konsisten memberikan pelatihan outbound dan bekerjasama dengan pemda setempat, Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi di wilayah Bogor dan Jakarta sehingga SHL mendapat pengakuan dari pemda setempat. Adapun fasilitas yang disediakan di SHL adalah : Camping Ground, Restoran Kolecer, Saung Ngariung, Villa kayu, Toilet yang bersih, Sarana ibadah , Aneka wahana permainan dan uji adrenalin, Kolam pancing, Danau & wahana Air, Outdoor Training Motivation, Agrowisata dan Agroedukasi, Outing, Parkir luas, Nurseri tanaman hias dan anggrek, Warung jajanan, Saung Panjang


III.    PROSES MANJEMEN STRATEGIK

Menurut Hunger dan Wheelen, manajemen strategik adalah seperangkat keputusan serta tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang dari suatu organisasi (perusahaan) (Hunger dan Wheelen, 1996). Bagi Fred David, manajemen strategik adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsi (cross-functional) yang memberdayakan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Oleh karenanya manajemen strategik berpusat pada penyatuan manajemen, pemasaran, keuangan/ akuntansi, produksi/ operasi, riset dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi (David, 1996). Sedangkan Proses Manajemen Strategik menurut Hitt, Ireland, dan Hoskisson (1995) dimengerti sebagai seperangkat komitmen, keputusan, dan tindakan yang dibutuhkan suatu perusahaan untuk mencapai persaingan strategik dan memperoleh keuntungan di atas rata-rata.
Gambar 1. Model Consep Dasar Manajemen Strategic (Whelen dan David Hunger, 2002)
Dari model digram diatas bahwasanya David dan Hunger  membagi proses manajemen strategic menjadi empat bagian yaitu :
1.         Proses pengenalan lingkungan.
Proses pengenalan lingkungan yang meliputi lingkungan internal dan lingkungan ekternal
2.         Formulasi/ analisa Strategi yaitu dengan menetukan visi, misi, object, strategi dan kebijakan.
3.         Implemntasi strategi yaitu dengan membuat program, anggaran dan procedur atau langkah-langkah dalam pelaksanaan program.
4.         Evaluasi dan pengontrolan setelah semua proses dijalankan maka kegiatan terakhir adalah melakukan evalusasi terhadap perkembangan organisasi.

3.1.   Visi dan Misi

3.1.1.                              Visi

Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana organisasi/ perusahaan dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inofatif. Visi adalah satu gambaran yang menantang tetang keadaan masa depan yang diinginkan oleh organisasi/perusahaan. Berdasarkan hal tersebut maka dasar penetapan visi, sebagai bagian dari perencanaan strategis, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting waktu mulai berkarya tapi juga pada kehidupan organisasi itu selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal, oleh karena itu visi harus menysuaikan dengan perubahan itu.
Peryataan (statement) visi harus realistik dan meyakinkan, mempunyai artikulasi yang baik, mudah dipahami, ambisius dan responsive terhadap perubahan. Visi harus konsisten dengan nilai – nilai perusahaan serta memberikan tantangan dan inspirasi kepada seluruh elemen yang ada didalam organisasi. Visi dengan artikulasi yang jelas dan aspiratif, akan memotivasi dan menghimpun kekuatan sumber daya organisasi untuk merealisasikan tujuan organisasi. Pada awal tahun 1960-an misalnya Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy mengatakan : “By the end of the decade, we will put a man on the moon”. Apa yang disampaikan Presiden Kennedy ini merupakan visi dari NASA yang memberikan kekuatan dan keyakinan untuk dapat mewujudkannya.

Visi Agrowisata Sago Happy Land adalah
“Menjadi Agrowisata terdepan dan unggul di Kabupaten Bogor Khusunya dan Indonesia pada umunya”

3.1.2.      Misi

Misi merupakan pernyataan yang mentapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai organisasi. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, kemudiaan apa yang dilakukannya dan bagaimana melakukannya.
Misi merupakan sesatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut diharapkan seluruh anggota organisasi dapat mengenal organisasi dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa yang akan datang.
Misi agrowisata Sago Happy Land adalah :
1.            Membangun wahana wisata yang competitif dan berdaya saing.
2.            Pengembangan agro edukasi sebagai wahana pendidikan dan pembelajaran.
3.            Peningkatan Sumber Daya Manusa yang competensif dan professional
4.            Peningkatan sarana dan prsana pendukung serta peningkatan promosi yang intensif
3.2.   Analisis Lingkungan

Arus globalisasi yang semakin cepat dengan didukung oleh teknologi informasi, menyebabkan prubahan lingkungan juga sangat cepat yang sulit untuk di prediksi. Akibatnya persaingan menjadi sangat ketat dan menimbulkan permasalahan bagi perusahaan. Namun bukan berati perusahaan lari dari dinamika lingkungan tersebut tetapi justru harus mampu memberikan respon yang tepat dan memanfaatkan perubahan itu sebagai peluang untuk mengembangkan perusahaan dimasa depan.
Berdasarkan hal diatas analisis lingkungan merupakan hal yang paling mendasar dalam menetapan suatu strategi bagi perusahaan  dalam upaya mewujudkan keinginan dalam perusahaan tersebut sesuai dengan visi nya. Dalam kontek tersebut diperlukan kemampuan untuk menganilis lingkungan internal maupun eksternal, sehingga ke depan akan selalu terjadi starategic fit antra kapabilitas dan sumber daya perusahaan dengan peluang eksternalnya (Sampurno, 2011). Penjelasan anlisis lingkungan internal dan ekseternal sebagai berikut :
3.2.1.                              Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal akan berkaitan dengan melihat kekuatan dan kelemahan dari perusahaan atau organisasi. Lingkungan internal meliputi tangible asset dan  intangible asset yang dimiliki oleh perusahaan. Dari kedua hal tersebut akan bisa dilihat seberapa kekuatan ataupun kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan untuk membuat keputusan. Yang terkait dengan tangible asset adalah segala sesuatu asset perusahaan yang bisa dilihat berupa : keuangan, sumber daya organisasi. Sedangkan yang terkait dengan intangible asset adalah teknologi, inovasi dan reputasi.
Pada perusahaan agrowisata Sago Happy Land dapat dilakukan identifikasi kekuatan dari lingkungan internal perusahaan tersebut sebagai berukut :
A.       Kekuatan
1.         Sumber daya manusia berpengalaman
Sumberdaya tenaga kerja di Sago Happy Land merupakan tenaga terlatih, walaupun tingkat pendidikan dari masing-masing karyawan berbeda-beda mulai dari tingkat SMP sampai Sarjana, namu pelatihan yang sangat penting bagi bagi karyawan utuk memiliki keterampilan dan  bertanggung jawab pada unit kerja yang dibidanginya serta mampu melayani para pengunjung dengan baik.
Tabel 2. Sebaran Krayawan Sago Happy Land
No.
Jenis pekerjaan
Jumalah (orang)
Pendidikan
1.
Manejer
5
S1 dan S2
2.
Administrasi
5
D3 dan S1 Akuntansi
3.
Instruktur Outbound
10
D3 dan S1
4.
Urusan Penginapan dan pemandu wisata
20
SMU dan D3 pariwisata
5.
Petugas Kebun Pertanian
30
SMP, SMU dan S1 Pertanian
6.
Penjaga keamanan
5
SMU
TOTAL
75


Sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan agrowisata Sago Happy Land sudah cukup memadai dan pendidkikan dari tenaga kerja juga berfariasi. Namun yang terpenting adalah bahwa manajemen Sago Happy Land selalu memberikan pembinaan dan pelatihan terhadap kryawan agar mendapatkan pengetahuan baru.
2.         Lokasi dekat dengan Jakarta
Lokasi Sago Happy Land tergolong dekat dengan Ibu Kota Jakarta, hanya berjarak 7 km dari pintu tol Ciawi. Sehingga lokasi yang dekat ini dapat menjadi pilihan bagi warga Jakarta yang merupakan pangsa pasar terbesar dari wisata agro ini.
3.         Sarana dan prasarana bermain dan outbound
Sago Happy Land selain memberikan jasa wisata alam pertanian kepada para pengunjung, juga memberikan jasa pelatihan, outbound dan penyediaan tempat bermain anak serta perkemahan kelurga atau organisasi. Sampai saat ini Sago Happy Land mempunyai sarana dan parasarana permainan dan perkemahan sebagai berikut :
Tabel 3. Sarana dan Prasarana Di Sago Happy Land
No.
Sarana dan prasarana
Jumlah
1.
Sarana outbound
200 buah
2.
Temapat bermain anak
2 unit
3.
Bumi perkemahan
500 m2
4.
Sarana Kebun latihan pertanian
1 Ha
5.
Sarana perikanan
300 m2
5.
Sarana pertanian
8 Ha

Sarana permainan anak memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk memberikan kenyamanan bagi anak-anak para pengunjung.
4.         Kerjasama Pemasaran
Untuk meningkatkan kinerja pemasaran, SHL telah mealkukan kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan mualai dari tingkat Taman Kanak – kanak sampai Perguruan Tinggi di daerah Bogor dan Jakarta serta melakukan kerjasama dengan kantor pemerintahan. Namun kerjasama belum berjalan dengan baik sehingga perlu untuk dioptimalkan.
5.         Komitmen kuat
Penanaman komitmen oleh Sago Happy Land sangat penting terhadap seluruh krayawan mulai dari level manejer samapi karyawan paling rendah, karena manajemen SHL yakin kesusesan adalah dengan kerjasama dari seluruh komponen bersinergis dengan baik untuk mencapai suatu yang diinginkan, maka SHL memberikan penguatan atau wejangan yang rutin bagi seluruh kryawan.

6.         Kreatifitas
Kreatifitas perlu untuk wisata agro, oleh karena itu SHL memiliki kreatifitas dengan memadukan wisata agro dengan educasi agro, perkemahan dan outbound
B.        Kelemahan
1.         Manajemen lembaga
Kelemahan dari SHL dalam manajemen adalah gemuknya struktur kelembagaan dari SHL sehingga menimbulakan cost yang besar bagi perusahaan.
2.         Biaya operasional
SHL harus biaya operasional yang tinggi untuk gaji kryawan, pemelihraan sarana dan prasarana wisata dan permaianan, biaya pengelolaan perkebunan dan biaya lainnya.
3.         Tarif tinggi
Berkaitan dengan biaya operasional yang besar, SHL memberikan tarif masuk yang tinggi bagi para pengunjung. Nmaun SHL masih mempertimbangkan tariff tersebut  dalam posisi wajar dan dapat dijangkau oleh pengunjung.
4.         Promosi masih kurang
Promosi SHL masih sangat kurang dan belum diketahui secara masal oleh masyarakat, samapai saat ini promosi masih dalam bentuk web, namun belum optimal pengelolaannya, serta dengan medi stiker yang masih belum berjalan dengan baik.
Promosi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untk merangsang pembelian produk tertentu lebih cepat atau lebih kuat oleh konsumen. Promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian membeli dan selalu ingat akan produk tersebut. Menurut Alderson dan Green (dalam Sastradipoera, 2003), bahwa promosi adalah “Setiap upaya pemasaran yang fungsinya untuk memberikan informasi atau meyakinkan konsumen actual atau potensial mengenai kegunaan suatu produk atau jasa (tertentu) dengan tujuan untuk mendorong konsumen baik melanjutkan atau memulai pembelian produk atau jasa perusahaan pada harga tertentu”.
3.2.2.                              Analisis Lingkungan Ekternal

Analisis lingkungan eksternal akan berkaitan dengan peluang dan tantangan yang akan dihadapi oleh perusahaan atau organisasi dan berkaitan dengan lingkungan makro dari perusahaan atau organisasi . Lingkungan makro merupakan suatu kondisi atau situasi di luar organisasi yang akan berpengaruh baik secara lansung maupun tidak lansung terhadap kinerja organisasi atau perusahaan. Faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan eksternal yaitu lingkungan yang terkait dengan industry dan lingkungan yang terkait dengan pesaing yang akan menjadi pertimbabangan bagi perusahaan untuk mengambil keputusan terkait dengan penerapan tujuan dan pencapaian visi dan misi perusahaan.
Lingkungan eksternal perusahaan dalam realitasnya sangat dinamis dan berubah cepat karena pengaruh berbagai factor dengan interaksi yang kompleks. Memahami secara integratif lingkungan internal dan eksternal adalah sangat esensial bagi perusaan untuk mengetahui kondisi saat ini dan dimasa depan. Dengan memahami lingkungan eksternal maka perusahaan dapat memperkuat sumber daya internal  agar perusahaan tetap tumbuh dan berkembang. Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari lingkungan umum dan lingkungan industri atau perusahaan.
Lingkungan umum mempunyai dimensi yang luas yang secara tidak lansung mempengaruhi perusahaan atau industri. Lingkungan umum terdiri dari ideology, politik, ekonomi, sosioculture, demografi, hukum,  teknologi dan global sedangkan yang berkaitan dengan lingkungan perusahaan atau industry adalah adanya pendatang baru, rivalitas pesaing dan lain sebagainya yang lansung berpengaruh terhadap perusahaan/ organisasi. Adapun factor – factor eksternal wisata agro SHL adalah sebagai berikut :
A.       Peluang
1.      Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi masyarakat telah berdampak pada pola hidup dan kebiasaan masyarakat itu sendiri, sehingga kebutuhan masyarakat yang yang mempunyai pendapatan tinggi tidak hanya kebutuhan primer saja tai telah bias ke kebutuhan sekunder dan tersier salalah satunya adalah kebutuha utk berrekreasi untuk mencari ketenangan dan menikmati keindahan alam.
2.      Gaya hidup masyarakat
Gaya hidup masyarakat sudah berubah dan mulai sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem telah mendorong masyarakat untuk menjadikan wisata agro mejadi handalan untuk dikunjungi.
3.      Jaringan pemasaran
            Jaringan pemasaran semakin terbuka luas, terutama bagi dunia pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi serta lembaga pemerintah dan swasta.
4.      Kebijakan pemerintah/otonomi daerah
Sesuai dengan program pemda Jawa Barat yaitu dengan peningkatan pendapatan penduduk dengan kegiatan eko wisata yang termasuk didalamnya adalah pengembangan agrowisata. Pengembangan wisata agro di Jawa Barat mengacu pada konsep yaitu Green Agrotourism, yang bermakna pengembangan pariwisata agro yang bermanfaat bagi pengembangan sektor pertanian maupun pariwisata, bermanfaat bagi penghidupan dan kehidupan masyarakat, wisatawan, maupun lingkungan secara berkelanjutan.
Dalam Rakernas Wisata Agro Pada tanggal 7 – 8  Oktober 2009, telah memberikan rekomendasi bahwa Kementerian pertanian mendukung pengembangan wisata agro yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan dalam rangka untuk mempromosikan produk pertanian serta meningkatkan pendapatan petani setempat  dan dapat membendung arus urbanisasi. SHL juga mengajak para petani di Desa setempat untuk bekerjasama disamping dapat menjual jasa keindahan alam juga akan dapat menjual produk pertaniannya.
5.      Perkembangan teknologi informatika
Teknologi komunikasi dan informatika berkembang dengan pesat, hal ini merupaka peluang bagi perusahaan untuk membanguna jaringan secara luas melalui media elektronik, sebagai ajang promosi dan pengembangan wisata agro dimasa yang akan datang.


6.      Agro ekotoursm
Wisata agro akan memeberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi kerakyatan terutama adalah petani. Wisata agro yang pada prinsipnya adalah memberikan jasa keindahan alam pedesaan dengan aktifitas pertanian, namun disisi lain akan memeberikan kemudahan pasar bagi para petani untuk memasarkan produk pertaniannya. Sehingga secara tidak lansung akan meningkatkan pendapatan petani.

B.        Ancaman
1.      Kompetitor sejenis
Dari segi pesaing agrowisata SHL akan memiiki pesaing yang sangat besar  karena semakin berkembangnya kegiatan agrowisata baik yang dikelolah pemerintah mapun swasta. Wahana agrowisata yang sudah lama berkembang dianataranya adalah kebun raya bogor, taman angrek Indonesia Permai di Jakrta, taman bunga nusantara di Cipanas Jawa Barat, Taman Buah Mekarsari di Cileungsi Jawa barat, Oceanarium, Taman Akuarium Air Tawar, Taman Burung TMII, Taman Nggerk Ragunan, Balai Benih Ikan Ciganjur dan tempat wisata agro lainnya. Disamping adanya pesaing baik yang baru maupun yang sudah lama berada, sosioculture masyarakat tentu sangat penting untuk diketahui dalam organisasi apakah masyarakat. Tingkat ekonomi masyarakat sekitar juga sangat berpengaruh.
2.      Lingkungan masyarakat sekitar
Masyarakat disekitar SHL merupakan sebagian besar bermata pencarian sebagai petani maka hal ini tentu menjadi peluang jika petani tersebut dilibatkan dalam kegiatan agro ataupun dengan memberikan fasilitas pemasaran produk pertaniannya namun sebaliknya jika petani tidak dilibatkan maka akan menjadi ancaman bagi keberlansungan perusahaan.
3.      Perekembangan Teknologi
Perkembangan teknologi yang semakin cepat terutma teknologi informasi dan komunikasi serta trasportasi, akan menjadi ancaman bagi perusahaan jika tidak memanfaatkan perkembangan teknologi dengan baik. Bagi perusahaan agrowisata teknologi penting terutama dalam masalah teknologi pertanian, pasca panen dan pengolahan hasil pertanian.
Dari analisis lingkungan internal dan eksternal dapat disimpulkan dalam bentuk tabel data SWOT dibawah ini.
Tabel  4. Data SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity dan Treaht)
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERNAL
KEKUATAN
1.      Sumber daya manusia berpengalaman
2.      Lokasi dekat dengan Jakarta
3.      Sarana dan prasaran bermain dan outbound
4.      Kerjasama Pemasaran
5.      Komitmen kuat
6.      Kreatifitas
PELUANG
1.      Pertumbuhan ekonomi
2.      Gaya hidup masyarakat
3.      Jaringan pemasaran
4.      Kebijakan pemerintah/otonomi daerah
5.      Perkembangan teknologi informatika
6.      Agro ekotoursm
KELEMAHAN
1.      Manajemen lembaga
2.      Biaya operasional
3.      Tarif tinggi
4.      Promosi masih kurang
ANCAMAN
1.      Kompetitor sejenis
2.      Lingkungan masyarakat sekitar
3.      Perkembangan Teknologi
            Dari penyempurnaan dalam bentuk tabel diatas akan memudahkan untuk membaca faktor-faktor yang terkait dengan kekutan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan. Selanjutnya dilakukan dengan memasukan data tersebut kedalam tabel perengkingan terkait lingkungan internal dan ekternal. Dari tabel perengkingan akan teridentifikasi faktor mana yang dominan pada kekuatan dan ancaman bagi keberlansungan perusahaan.
Tabel 5. Perengkingan kekuatan pada Faktor Lingkungan Internal
No
Kekuatan (S)
S1
S2
S3
S4
S5
S6
Total
1.
S1 :
Sumber daya manusia berpengalaman

x
x
x
0
0
3
2.
S2 :
Komitmen kuat


x
x
0
0
2
3.
S3 :
Kreatifitas



x
x
0
2
4.
S4 :
Kerjasama Lembaga




0
x
1
5.
S5 :
Sarana dan prasaran bermain dan outbound





x
1
6.
S6 :
Lokasi dekat dengan Jakarta






0
Vertikal 0 (kosong)
Horizontal x
Total







0
0
0
0
3
3
3
2
2
1
1
0
3
2
2
1
4
3
Rangking/ urutan
II
III
III
IV
I
II

Kesimpulan : Rangking untuk peluang
I           :  Sarana dan prasarana bermain dan outboun
II         : - Sumber daya manusia
-   Lokasi dekat dengan Jakarta
III        : - Komitmen kuat
-   Kreatifitas
IV        : Kerjasama Lembaga
Dari tabel perengkingan faktor lingkungan internal dapat dilihat bahwa faktor internal yang paling kuat adalah sarana dan prasarana bermain dan outbound, berikutnya sumber daya manusia berpengalaman dan lokasi, selanjutnya komitmen yang kuat dan kreatifitas serta yang paling rendah adalah kerjasama pemasaran. Untuk merumuskan kebijakan atau program perusahaan kedepan maka faktor-faktor diatas menjadi penting untuk di perhatikan.
Setelah faktor internal dapat diraking maka selanjutnya perlu perangkingan untuk ancaman-ancaman yang ditimbulkan oleh lingkungan eksternal. Adapun perangkingan dari Faktor Eksternal dapat dilihat pada tabel berikut :
      Tabel 6. Tabel perangkingan ancaman pada lingkungan eksternal
No
Ancaman  (T)
T1
T2
T3
Total
1.
T1 :
Kompetitor Sejenis

0
X
1
2.
T2 :
Masayarakat Sekitar


X
1
4.
T3 :
Perkembagan Teknologi



0
Vertikal 0 (kosong)
Horizontal x
Total




0
1
0
1
1
0
1
2
2
Rangking/ urutan
II
I
I

       Kesimpulan : Rangking untuk ancaman
       I    : - Masyarakat sekitar
               - Perkembangan teknologi
       II  :  Kompetitor sejenis

Dari hasil perengkingan faktor eksternal maka didapatkan bahwa masyarakat sekitar perusahaan dan perkembangan teknologi merupakan ancaman yang terbesar bagi perusahaan kedepan dan diikuti oleh ancaman kompetitor sejenis yang sudah mulai berkembang di daerah Jawa Barat dan sekitarnya.
Setelah perangkingan dari kekuatan dan  ancaman lingkungan internal dan eksternal langkah selanjutnya adalah penilian pada faktor internal dan faktor eksternal dengan menggunakan matrik IFAS (Internal Faktor Analisis Sumary) dan tmatrik EFAS (Eksternal Faktor Analisis Sumary). Dari bobot penilaian tersebut akan dapat dilihat pada posisi kuadran manakah posisi perusaah saat ini dengan melihat pada kuadran analisisn SWOT.
Dalam matrik IFAS dan EFAS akan dilakukan pembobotan sesuai dengan sejauh mana kepentingan dari factor terhadap perusahaan yang harus dinilai lansung oleh manajemen secara objectif, hasil dari penjumlahan pemebobotan kekuatan dan kelemahan adalah 1 (satu). Setelah pembobotan dilakukan selanjutnya adalah memberikan rangking bagi setiap faktor mulai dari rating 1 - 4, dan antara bobot dan rakong dari masing-masing faktor dikalikan maka itulah nilai dari faktor-faktor tersebut. Penilaian pada faktor internal dan eksternal dapat dilihat pada matrik berikut:
Tabel 6. Matrik IFAS (Internal Factor Analisis Summary)
Faktor Internal
Bobot
Rangking
Nilai
KEKUATAN
·      Sumber daya manusia berpengalaman
·      Lokasi dekat dengan Jakarta
·      Sarana dan prasaran bermain dan outbound
·      Kerjasama Lembaga
·      Komitmen kuat
·      Kreatifitas Pegawai

0,10

0,08

0,12

0,15
0,10
0,10

4

3

4

3
3
3

0,40

0,24

0,48

0,45
0,30
0,30
Sub Total
0,65

2,17
KELEMAHAN
·      Manajemen lembaga
·      Biaya operasional
·      Tarif tinggi
·      Promosi masih kurang

0,10
0,15
0,05
0,05

-2
-3
-2
-2

-0,20
-0,45
-010
-010
Sub Total
0,45

-0,85
TOTAL
1,00

1,32
Setelah dilakukan pembobotan dan perengkingan dengan matrik IFAS maka akan dapatka sub total adalah 1. Nilai dari kekuatan adalah 2,17 dan nilai kelemahan adalah 1,32. Selanjutnya adalah menganalisis pembobotan dan perengkingan faktor eksternal dengan menggunakan matrik IFAS sebagai berikut :
Tabel 7. Matrik EFAS (Eksternal Faktor Analisis Summry)
Faktor Internal
Bobot
Rangking
Nilai
PELUANG
·         Pertumbuhan ekonomi
·         Gaya hidup masyarakat
·         Jaringan pemasaran
·         Kebijakan pemerintah/otonomi daerah
·         Perkembangan teknologi informatika
·         Agro ekotoursm


0,10
0,15
0,10
0,15


0,10

0,10


4
4
3
3


3

3


0,40
0,60
0,30
0,45


0,30

0,30
Sub Total
0,70

2,35
ANCAMAN
·         Kompetitor sejenis
·         Lingkungan masyarakat sekitar
·         Sarana transportasi


0,15
0,05

0,10


-3
-3

-2


-0,45
-0,15
-0,10
-0,20
Sub Total
0,30

-0,80
TOTAL
1,00

1,55
Dari matrik EFAS dapat dilihat total bobot adalah 1 yang merupakan penjumlahan dari 0,70 sub total peluang dan 0,30 ancaman. Nilai dari peluang adalah 2,35 dan nilai dari ancaman adalah 1,55. Jadi dari matrik menggambarkan peluang perusahaan lebih besar dari ancamannya. Selanjutnya hasil dimasukan kedalam tabel posisi kuadran.
IFAS
EFAS
KEKUTAN
2,17
PELUANG
2,35
KELEMAHAN
-0,85
ANCAMAN
-0,80
RESULTAN
1,32
RESULTAN
1,55

Dari tabel diatas langkah selanjutnya adalah memasukkan kedalam kuadran 1,32 dan 1,55. Dari kuadran akan terlihat sebenarnya dimana posisi perusahaan saat ini. Menurut rangkuti (2006) dapat dijelaskan sebgai berikut :
Kuadran 1 :  Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. organisasi memiliki kekuatan dan  peluang sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan strategi diversifikasi.
Kuadran 3 : Organisasi memiliki peluang pasar yang sangat besar, tetapi menghadapi kelemahan internal. Strategi yang harus difokuskan oleh organisasi adalah dengan meminimalkan kelemahan internal untuk merebut peluang sebesar-besarnya.
Kuadran 4 :   Ini merupakan situasi yag sangat tidak menguntungkan, organisasi menghadapi berbagai ancaman dari luar dan juga kelemahan internal

Dari kuadran diatas Agrowisata SHL berada pada kuadran I. Ini berarti Agrowisata SHL memiliki kekuatan namun memiliki peluang yang besar untuk mengatasi kelemahan dan ancaman dalam mengembangkan organisasinya. Maka strategi yang harus diciptakan adalah strategi pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy) dan competitive advantive.
Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan analisa SWOT. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman (Rangkuti, 2006). Selain itu, analisis situasi juga mengharuskan para manager strtaegis untuk menemukan kesesuaikan strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kuatan internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal (Hunger dan Wheelen, 2003). Adapum matrik SWOT adalah sebagi berikut :
Tabel . Matrik SWOT
             IFAS


EFAS
Kekuatan (S)
1.      Sumber daya manusia berpengalaman
2.      Lokasi dekat dengan Jakarta
3.      Sarana dan prasaran bermain dan outbound
4.      Kerjasama Lembaga
5.      Komitmen kuat
6.      Kreatifitas Pegawai
Kelemahan (W)
1.      Manajemen lembaga
2.      Biaya operasional
3.      Tarif tinggi
4.      Promosi masih kurang
Peluang (O)
1.      Pertumbuhan ekonomi
2.      Gaya hidup masyarakat
3.      Jaringan pemasaran
4.      Kebijakan pemerintah/otonomi daerah
5.      Perkembangan teknologi informatika
6.      Agro ekotoursm
Competitif Advantage strategi

1.    Memacu SDM yang handal dan memiliki skill yang tinggi
2.    Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana penunjang agrowisata
3.    Memperkuat jaringan kerjasama pemasaran
4.    Memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar
Strategi (W-O)

1.    Memaksimalkan teknologi informasi sebagai media informasi dan promosi
2.    Defrensiasi produk jasa yang kompetitif
Ancaman (T)
1.   Kompetitor sejenis
2.   Lingkungan masyarakat sekitar
3.   Sarana transportasi

Strategi (S-T)
1.    Peningkatan CSR terhadap lingkungan perusahaa terutama pembinaan dengan masyarakat desa
2.    Antisipasi kekuatan perusahaan pesaing
Strategi (W-T)
1.    Perlu perampingan organisasi
2.    Peningkatan daya saing produk jasa


IV.    STRATEGI PERUSAHAAN KEDEPAN

4.1.      Program
Setelah analisis strategik dilakukan dengan menggunakan analisa SWOT selanjutnya adalah melakukan rumusan program-program kedepan bagi perusahaan SHL. Adapun program tersebut dari analisis SWOT adalah :
1.      Memacu SDM yang handal dan memiliki skill yang tinggi
2.      Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana penunjang agrowisata
3.      Memperkuat jaringan kerjasama pemasaran dan promosi
4.      Memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar
5.      Memaksimalkan teknologi informasi sebagai media informasi dan promosi
6.      Defrensiasi produk jasa yang kompetitif
7.      Perlu perampingan organisasi
4.2.      Pendanaan/ Budgating
Setelah manajemen perusahaan merumuskan program perusahaan, maka langakah selanjutnya adalah menganggarkan dana untuk pembiayaan prodram tersebut. Besarnya anggaran disesuaikan dengan tingkat kepentingagan program tersebut untuk jangka pendek dan jangka panjang. Dalam menjalankan program SHL menganggaran sampai tahun ke IV adalah sebagai berikut :
Tabel  Pendanaan untuk tahun I sampai tahu IV
No.
Program
Biaya (Rp. 000)
Total
(Rp. 000)
Tahun
I
II
III
IV
1.
Memacu SDM yang handal dan memiliki skill yang tinggi
50.000
52.500
55.125
57.881
215.506
2.
Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana penunjang agrowisata
300.000
315.000
330.750
347.287
1.293.037
3.
Memperkuat jaringan kerjasama pemasaran dan Promosi
30.000
31.500
33.075
34.728
129.303
4.
Memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar
20.000
21.000
22,050
23.152
86.202
5.
Memaksimalkan teknologi informasi sebagai media informasi dan promosi
50.000
52.500
55.125
57.881
215.506
6.
Defrensiasi produk jasa yang kompetitif
30.000
31.500
33.075
34.728
129.303

Total
480.000
504.000
529.200
555.660
2.068.860

4.3.      Penyusunan (SOP) Sistem Operasional Prosedur
Sebuah pedoman prosedur operasional yang baku yang berupa SOP (Standard Operating Procedures) diperlukan oleh setiap lembaga termasuk perusahaan agrowisata agar setiap pelaksana di lapangan mengetahui cara mengerjakan tugasnya dengan menurut aturan yang berlaku. Sedangkan bagi pimpinan, SOP dapat memudahkan pengawasa/pengontrolan apakah pelaksana di lapangan telah melakukan tugasnya menurut prosedur yang berlaku. Sebagai sarana evaluasi kinerja dan sebagai sarana pelatihan bagi karyawan. Dengan menyediakan manual SOP pada setiap unit kerja akan membantu karyawan ketika terjadi mutasi, staf berhalangan hadir, dan kondisi tertentu lainnya, dan pekerjaan pelayanan tetap berjalan dengan baik berdasarkan SOP. Manfaat yang lain adalah untuk menghindari kerugian bagi lembaga dan pengguna karena pelayanan yang efektif dan efisien.

4.4.      Umpan Balik
Umpan balik adalah berkaitan dengan bagaimana respon dari consumen dari jasa agrowisata yang telah diberikan.  Dari umpan balik manajemen akan mendapatkan masukan-masukan untuk memperbaiki program dan pelayanan kedepannya. Dalam melakukan umpan balik perusahaan agrowisata bisa melakukan riset kepada pengunjung bagaimana  tanggapan pengunjung terhadap fasilitas yang diberikan dan bagaimana pelayanan yang telah diberikan oleh para kryawan perusahaan Agrowisata Sago Happy Land.







V.       KESIMPULAN DAN SARAN


5.1.Kesimpulan

Kesimpulan dari analisis manajemen strategik Agrowisata Sago Happy Land adalah sebagai berikut :
1.         Analisis manajemen strategi sangat diperlukan oleh perusahaan atau organisasi baik swasta maupun pemerintah untuk merumuskan strategi, kebijakan dan program kerja perusahaan/ organisasi dimasa yang akan datang.

2.         Dari hasil analisis manajemen strategik melalui analisis SWOT maka agrowisata Sago Happy Land berada pada kuadran pertama. Ini berarti Agrowisata Sago Happy Land berada pada situasi yang sangat menguntungkan. organisasi memiliki kekuatan dan  peluang sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

5.2.Saran

Perlu kajian mendalam terhadap analisis manajemen strategik Agrowisata kedepannya, dengan mencari factor – factor internal atau eksternal secara mendalam, sehingga kajian tersebut akan akurat dan objektif yang pada akhirnya akan melahirkan rumusan kebijakan dan program kerja agrowisata yang baik untuk keberlansungan usaha agrowisata.









VI.    DAFTAR PUSTAKA


Antara News.com
Departemen Pertanian
Jhon M Bryson, Strategic Planing for Public and Organization
J. David Hunger dan Wheelen, 2003. Strategic Management and Busines Policy
Kotler, 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Eidisi 9 Jilid I dan II, diterjemahkan oleh Hendra, T dan Rusli. PT. Prenhallindo. Jakarta.
Rangkuti, 2006. Manajemen Persediaan Aplikasi Bidang Binis. Rajawalali Press. Jakarta
Sampurno, 2011. Manajemen Strategik Menciptakan Keunggulan Bersaing yang Berkelanjutan, Gajah Mada University Press.
Zulkiflimansyah,  Manajemen Strategik





Tidak ada komentar:

“NEGARA KAYA TERNAK TIDAK AKAN PERNAH MISKIN”

Sejak dilakukan domestikasi  ( m enjinakan) hewan buruan oleh manusia, yang pada awalnya hanya untuk kebutuhan pangan keluarga sehari-hari, ...